Senin, 07 Mei 2012

Ilmu dan Harta

Keutamaan ilmu atas harta dapat diketahui dari banyak segi, diantaranya adalah sebagai berikut:


Pertama
Ilmu adalah warisan para Nabi yang mulia, sedangkan harta hanyalah warisan para raja dan orang-orang kaya yang tidak ada jaminan kemuliaan pada diri mereka.


Kedua
Ilmu akan menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik hartalah yang harus bersusah payah menjaga hartanya.


Ketiga
Ilmu adalah penguasa atas harta, sedangkan harta tidak berkuasa atas ilmu.


Keempat
Ilmu akan bertambah jika diajarkan, sedangkan harta akan habis dengan dibelanjakan.


Kelima
Ilmu akan masuk bersama pemiliknya ke dalam kubur, sedangkan harta akan berpisah dengan pemiliknya yang telah mati.


Keenam
Ilmu yang bermanfaat hanya dapat diperoleh orang-orang yang beriman, sedangkan harta dapat diperoleh orang mukmin maupun kafir, orang baik maupun orang jahat.


Ketujuh
Orang yang berilmu dibutuhkan oleh para raja dan juga selain mereka, sedangkan pemilik harta hanya dibutuhkan oleh orang-orang miskin.


Kedelapan
Jiwa akan menjadi mulia dan bersih dengan mengumpulkan ilmu dan berusaha memperolehnya, sedangkan harta tidak dapat membersihkan, menyempurnakan, maupun menambah kemuliaan jiwa.


Kesembilan
Ilmu mengajak untuk rendah hati dan melaksanakan ibadah, sedangkan harta mengajak jiwa bertindak sewenang-wenang dan sombong.


Kesepuluh
Ilmu membawa dan menarik jiwa kepada kebahagiaan yang Allah ciptakan untuknya, sedangkan harta adalah penghalang antara jiwa dengan kebahagiaan tersebut.


Kesebelas
Kekayaan ilmu lebih mulia daripada kekayaan harta karena kekayaan ilmu tidak dikhawatirkan kefakirannya bahkan ia akan terus bertambah selamanya (inilah hakikat kekayaan yang paling tinggi). Sedangkan kekayaan harta berada di luar hakikat manusia, seandainya harta itu musnah dalam satu malam saja, maka pemilik harta akan menjadi orang miskin.


Kedua belas
Mencintai dan mencari ilmu adalah pokok segala ketaatan, sedangkan mencintai dan mencari harta secara berlebihan adalah pokok segala kesalahan.


Ketiga belas
Nilai orang yang berilmu ada pada ilmunya sedangkan nilai orang kaya ada pada hartanya. Pemilik ilmu akan tetap langgeng nilai dirinya, bahkan terus bertambah. Sedangkan jika harta lenyap, maka lenyap pulalah nilai si pemiliknya.


Keempat belas
Tidaklah satu orang melakukan ketaatan kepada Allah Ta'ala melainkan dengan ilmu. Sedangkan sebagian besar manusia berbuat maksiat kepada Allah lantaran harta mereka.


Kelima belas
Orang yang berilmu selalu ditemani rasa aman, kebahagiaan, dan kegembiraan. Setiap kali ilmunya bertambah banyak, bertambah kuat pula rasa aman, kebahagiaan, dan kegembiraannya. Sedangkan orang yang kaya harta selalu ditemani dengan ketakutan dan kesedihan, ia sedih sebelum mendapatkannya dan merasa takut setelah memperoleh harta, setiap kali hartanya bertambah banyak, bertambah kuat pula rasa takutnya.





***************************************************************

Disarikan dari buku Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga
Karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar