Sabtu, 12 Mei 2012
BILLAL BIN RABBAH
"Ahad, Ahad" (Allah maha Esa) , ujar bilal bin rabah radiyallahu 'anh mantap di kala punggunggnya dicambuk oleh 'umayyah bin khalaf. Tujuan mereka menyiksa hanya satu: "agar orang–orang yang disiksa berlaku syirik!", namun Bilal bin rabah tetap teguh beriman secara hati dan perkataan.
Tak ayal penyiksaan pun ditambah ,mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata, “Ahad, Ahad...“ penyiksaan kembali ditambah, Bilal tetap mengatakan, “Ahad, Ahad...” Pada akhirnya pertolongan Allah pun datang setelah penyiksaan yang di alami bilal berhari-berhari, Abu bakar radiyallahu 'anhu membeli bilal bin rabah radiyallahu 'anhu dari 'umayyah bin khalaf.
Itulah sekelumit kisah yang menggetarkan jiwa,yang menyirami hati – hati yang kian layu tentang bagaimana gagahnya anak manusia mempertahankan prinsip, yang dicontohkan oleh para "Bintang" .
"Para Bintang"? ya merekalah sahabat nabi shalla llahu 'alaihi wa sallam yang diumpamakan bagaikan bintang di langit oleh Baginda Rasulullah Shalla 'llahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana sabdanya:
“Bintang-bintang adalah penjaga bagi langit. Apabila bintang-bintang itu lenyap maka akan menimpa langit apa yang dijanjikan atasnya (kehancuran). Aku adalah penjaga bagi para Sahabatku. Apabila aku pergi maka akan menimpa mereka apa yang dijanjikan atas mereka. Para Sahabatku juga menjadi penjaga bagi umatku. Apabila para Sahabatku telah pergi maka akan menimpa umatku apa yang dijanjikan atas mereka.” (HR. Muslim)
Ada apa dengan bintang, Sehingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyandingkan sahabat Ridwanullah 'alaihim dengannya? Jawabnya ada dalam Quran, sebagaimana Firman Allah azza wa jalla:
“Artinya : Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan kami jadikan bintang-bintang itu sebagai alat pelempar syaithan, dan kami sediakan bagi mereka siksa yang menyala-nyala” [Al-Mulk : 5]
Di ayat ini Allah menjadikan Bintang sebagai penghias langit yang menjadikan malam teramat indah dengan gelap yang ditemani bintang. Selain penghias, bintang – bintang dijadikan sebagai alat pelempar setan tatkala mencuri pembicaraan.
Demikian juga para sahabat, mereka adalah penghias umat ini, dengan pemahaman, ilmu dan amal mereka. Dan juga Para sahabat merupakan alat pengintai (pelempar) bagi dakwah ahlul batil, penyelewengan orang-orang yang menyimpang dan sebagainya.
Dan juga firmanNya: “Artinya : Dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikan petunjuk dalam kegelapan darat dan laut” [Al-An’am : 97]
Tak ubahnya Bintang di malam hari , Sahabat merupakan petunjuk dari kegelapan syahwat dan pemikran sesat. Barangsiapa berpaling dari pemahaman mereka maka ia tersesat jauh dalam kegelapan yang berlapis-lapis.
Lantas? Sudah saatnya bergegas untuk ziyarah (berkunjung) ke kisah – kisah para sahabat ridwanullah 'alaihim demi mengejar jejak 'para bintang', dan jika tapak kaki sudah berada di jalan mereka, maka Ridho Allah dan Surganya pun menanti.
Allah azza wa jalla berfirman: “Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar” [At-Taubah : 100]
( Heri Ruslan, ROL )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar