Sabtu, 28 April 2012

STUDI ANALISA


PENGARUH PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH
TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Anak merupakan salah satu aset yang sangat berharga bagi kedua orang tuanya (keluarga) dan juga bagi bangsa. Anak sangat berharga bagi makhluk apapun tidak terkecuali kepada manusia yang merupakan generasi penerus demi kelestarian jenis ataupun kelestarian suku bangsanya. Demikian juga dilihat dari segi sosialnya anak merupakan generasi penerus masa depan, tulang punggung negara yang menjadi penopang tegaknya suatu bangsa dan negara di dalam perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara.
Di dalam memahami anak, kita tidak bisa terlepas dengan yang namanya lingkungan, karena anak mempunyai respon yang sangat tinggi terhadap lingkungan dimana dia berada. Maka dengan adanya lingkungan yang sangat beragam ini, menimbulkan pula karakteristik anak yang bermacam-macam.
Lingkungan yang bernuansa religi atau islami sangatlah penting. Agama menjadi sebuah pemandu yang sangat penting untuk mewujudkan suatu lingkungan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari akan pentingnya peran agama bagi umat manusia, maka internalisasi nilai-nilai agama untuk setiap individu menjadi sebiah wacana yang harus di tempuh dan diwujudkan melalui berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan, baik pendidikan dikeluarga, sekolah maupun pendidikan dimasyarakat.
Pendidikan Agama Islam sering diartikan secara sempit yaitu merupakan upaya melalui berbagai kegiatan belajar agar ajaran agama Islam dijadikan pedoman bagi hidupnya. Pada sisi lain secara luas seperti yang dikatakan di atas pendidikan agama Islam perlu diartikan sebagai usaha sadar untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan segala potensi yang dianugerahkan oleh Allah Swt. kepadanya agar mampu mengemban amanat dan tanggung jawab sebagai kholifah Allah di bumi dalam pengabdiannya kepada Allah Swt.
Pendidikan agama Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan kepribadian dan mental anak, karena pendidikan agama Islam mempunyai dua aspek terpenting, yaitu :
1. aspek yang ditujukan kepada Jiwa atau pembentukan kepribadian anak.
Di dalam pendidikan agama anak disuguhkan dengan materi sejarah Nabi Muhammad yang di dalamnya terdapat pendidikan akhlak atau tingkah laku yang baik sehingga dapat membentuk kepribadian cerdas dan berakhlak mulia.
2. aspek yang ditujukan kepada pikiran yakni pengajaran agama Islam Itu sendiri.
Artinya, bahwa kepercayaan kepada Allah swt. beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan sempurna manakala isi makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya (ajaran-ajaran-Nya) tidak dimengerti dan dipahami secara benar. Di sini anak didik tidak hanya sekedar diinformasikan tentang perintah dan larangan, akan tetapi Justru pada pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana beserta argumentasinya yang dapat diyakini dan diterima oleh akal.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut :
1. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah swt, pencipta semesta alam beserta seluruh isinya; biasanya dimulai dengan menuntunnya mengucapkan la ilaha illallah.
2. Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang (hukum halal dan haram).
3. Menyuruh anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah yang menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang menyangkut hablumminannas.
4. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu baitnya dan cinta membaca al-Qur’an.
5. Mendidk anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak merusak lingkungannya.
Namun pendidkan di sekolah-sekolah umum yang anak peroleh itu masih belum cukup (kurang). Alokasi yang deberikan kurang lebih hanya 2 x 40 menit/minggu. Walaupun di sekolah terdapat ekstra kulikuler dibidang agama namun para peminatnya kurang. Ini menjadi suatu permasalah yang sangat riskan dan harus segara diselesaikan.
Menambah jam mata pelajaran di sekolah adalah sebah solusi yang kurang bisa menyelesaikan masalah tersebut karena bila jam mata pelajaran di tambah itu akan menambah beban bagi guru bidang dan pihak lembaga pendidikan itu sendiri. Ada 3 solusi yang kiranya dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu :
1. Pembenahan kembali kualitas dan mutu materi yang diajarkan disertai dengan pembenahan sistem dan profesionalitas guru bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
2. Menambah jam pelajaran Pendidikan Agama Islam di luar jam belajar di sekolah, yaitu di lembaga nonformal yaitu Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang biasa kita kenal dengan Madrasah Diniya (Sakola Agama).
Diniyah Takmiliyah adalah satuan Pendidikan Keagamaan Islam Non Formal yang menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam sebagai pelengkap pengajaran pada setiap jenjang pendidikan.
Berdasarkan Undang-undang Pendidikan dan Peraturan Pemerintah. Madrasah Diniyah ataau Diniyah Takmiliyah adalah bagian terpadu dari pendidikan nasional untuk memenuhi hasrat masyarakat tentang pendidikan agama. Diniyah Takmiliyah termasuk ke dalam pendidikan yang dilembagakan dan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam penguasaan terhadap pengetahuan agama Islam.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang ditindaklanjuti dengan disyahkannya PP No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan memang menjadi babak baru bagi dunia pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia khususnya Pendidikan Diniyah Takmiliyah.
Di dalama PP No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan pasal 25 ayat 1 disebutkan bahwa Diniyah Takmiliyah bertujuan untuk melengkapi pendidikan agama Islam yang diperoleh di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau di pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT. ini menunjukkan bahwa Pendidikan Diniyah Takmiliyah adalah merupakan lembaga pendidikan urgen dalam bidang pendidikan yang diakui oleh pemerintah karena dapat membantu mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional di negara tercinta Indonesia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar