Diniyah sebagai basis terdepan dalam pendidikan agama di lingkungan masyarakat punya kewajiban untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak didik, maka sebagai pembinaan dasar terhadap anak adalah menggunakan metode Iqra yaitu prinsip-prinsip tentang cara pengajaran dan pendekatan dalam memberikan bimbingan membaca dan menggunakan Iqra.
metodologi pengajarannya adalah:
1. Membaca lagsung
Maksudnya pengucapan bunyi huruf yang sudah diberi tanda baris (harakat) dengan bunyi /lafadz yang dihasilkan dari perpaduan huruf dan tanda barisnya itu, tanpa dieja, artinya tanpa didahului dengan pengenalan nama-nama huruf dan tanda-tanda baris sebagaimana dianut oleh metode lama.
2. Anak Didik Aktif.
Pesera didik diposisikan sebagai subyek atau sebagai individu yang punya potensi yang dapat dioptimalkan sendiri dengan tanpa banyak di tuntun, peran guru lebih banyak menyimak daripada menuntun.
3. Cara Privat
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa berhadapan langsung dengan pihak guru sehingga guru menyimak satu persatu dan dapat mengetahui ketepatan dan kedisiplinan bacaan secara langsung dapat diketahui.
4. Asistensi
Yang dimaksud dengan asistensi yaitu siswa senior atau yang sudah lancar membacanya dilibatkan untuk berperan aktif memberikan bimbingan kepada siswa yang belum lancar membacanya atau siswa yang Iqranya masih dibawah siswa senior, ini diterapkan untuk mengatasi jika guru berhalangan hadir atau ada kepentingan mendadak.
4. Modulasi
Buku Iqra yang dibagi dalam 6 jilid, masing-masing jilid dibagi lagi dalam beberapa topik tertentu dengan disertai evaluasi, pembagian jilid ini merupakan modul pengajaran yang harus diselesaikan oleh siswa secara individu sehingga kenaikan prestasi masing-masing siswa akan berbeda waktu yang diperlukan untuk menamatkan buku Iqra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar